
Profil Ulama | Imam Fakhruddin Ar Razi Penyusun Kitab Mafatihul Ghaib

Dalam dunia ilmu Islam, nama-nama besar seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad, dan Imam Syafi’i dikenal dalam bidang fiqih.
Sementara Imam Al-Asy’ari dan Imam Al-Maturidi dikenal dalam ilmu aqidah.
Di ranah tasawuf, Imam Al-Ghazali dan Imam Junaid Al-Baghdadi menonjol.
Namun, dalam bidang tafsir, Imam Fakhruddin Ar-Razi adalah salah satu nama yang sangat dihormati.
Imam Fakhruddin Ar-Razi adalah seorang ulama dan penulis tafsir terkemuka yang karyanya tetap dibaca dan dihargai hingga kini.
Keilmuannya sangat luas dan meliputi berbagai bidang, mulai dari tafsir, ilmu kalam, logika, fiqih, ushul fiqih, hingga filsafat.
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah Mafatihul Ghaib, yang juga dikenal dengan nama Tafsir Ar-Razi.
Karya ini merupakan tafsir induk yang sangat berpengaruh dalam dunia ilmu tafsir.
Biografi Imam Ar-Razi
Menurut Imam Abul Falah Ibnul Imad dalam kitab Syadaratudz Dzahab, nama lengkap Imam Fakhruddin Ar-Razi adalah Abu Abdillah Muhammad bin Umar bin Husain Al-Qursyi At-Thabaristani.
Ia lahir pada tahun 544 Hijriyah di Ray, sebuah wilayah yang kini terletak di perbatasan Iran.
Nama At-Thabaristani menunjukkan asal-usulnya dari daerah Thabaristan, yang merupakan bagian dari Iran kuno.
Imam Fakhruddin Ar-Razi berasal dari keluarga yang sangat agamis.
Ayahnya, Imam Dhiyauddin, adalah seorang ulama ternama dan dikenal sebagai ahli khutbah di kota Ray.
Karena itu, Imam Ar-Razi sering disebut dengan gelar Fakhruddin Ar-Razi Ibnul Khatib.
Ayahnya juga dikenal sebagai ahli dalam berbagai cabang ilmu syariat dan merupakan murid dari Imam Abu Muhammad Al-Baghawi.
Perjalanan Ilmiah
Sejak kecil, Fakhruddin Ar-Razi belajar agama dari ayahnya, Imam Dhiyauddin.
Ia mempelajari berbagai ilmu dasar Al-Qur’an, seperti tajwid dan makharijul huruf, serta bacaan asing dalam Al-Qur’an.
Di bawah bimbingan ayahnya, ia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan cepat dalam mempelajari ilmu, termasuk ilmu fiqih mazhab Syafi’i, yang berhasil ia hafal pada usia dini.
Setelah wafatnya ayahnya, Ar-Razi melanjutkan studinya dalam ilmu kalam dan hikmah kepada Imam Al-Jaili di Maragheh, Iran.
Imam Al-Jaili adalah salah satu murid Hujjatul Islam Al-Ghazali. Di bawah bimbingannya, Ar-Razi berhasil menghafal karya Imam Al-Haramain, As-Syamil, yang membahas ilmu kalam.
Keinginan Ar-Razi untuk menuntut ilmu tidak berhenti di situ.
Ia mengembara ke berbagai kota, termasuk Khwaresmia dan kota-kota besar di Khorasan, untuk belajar dari ulama-ulama terkemuka seperti Imam Al-Kamal As-Samnani.
Bahkan setelah menguasai berbagai cabang ilmu, ia tetap giat belajar dan mengaji kepada para ulama.
Gelar Kehormatan
Dengan dedikasinya yang mendalam, Imam Fakhruddin Ar-Razi berkembang menjadi seorang ulama yang sangat dihormati dan dijadikan panutan oleh banyak ulama sepanjang masa.
Gelar-gelar yang disematkan kepadanya mencerminkan keagungannya, seperti Fakhruddin (Kebanggaan Islam), Abul Ma’ali (Bapak Kemuliaan), dan Khatibur Ray (Ahli Khutbah di Kota Ray).
Karya Imam Ar-Razi
Imam Fakhruddin Ar-Razi adalah seorang ulama yang dikenal luas berkat banyaknya karya tulisnya yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Karya-karya beliau mencakup beragam cabang ilmu, mulai dari tafsir, fiqih, ushul, hingga filsafat dan kedokteran.
Berikut adalah beberapa karya penting Imam Fakhruddin Ar-Razi:
- Tafsir Mafatihul Ghaib (juga dikenal sebagai Tafsir Al-Kabir)
- Al-Mathalibul Aliyah minal Ilmil Ilahi
- Muhasshalul Afkar al-Mutaqaddimin wal Mutaakhirin
- Al-Mahsul fi ‘Ilmil Ushul
- Al-Ma’alim fi Ushulil Fiqh
- Lubabul Isyarat
- Syarhul Isyarat wat Tanbihat
- Syarhu ‘Uyunil Hikmah
- Al-Mabahits al-Masyiriqiyyah fi ‘Ilmil Ilahiyyat wat Thabiyyat
- Manqibus Syafi’i, serta berbagai karya lainnya
Imam Fakhruddin Ar-Razi meninggal dunia pada tahun 606 Hijriah di Herat, Afghanistan, sebagaimana tercatat dalam mukadimah kitab Ar-Risalah Al-Kamaliyah.
Disebutkan bahwa beliau wafat dalam keadaan berselisih pendapat dengan kelompok Al-Karamiyah mengenai isu aqidah, yang kemudian mengakibatkan mereka mengkafirkan beliau.
Dengan tipu daya dan kelicikan, kelompok tersebut meracuni Imam Ar-Razi hingga beliau meninggal dunia dan menghadap kepada Allah SWT (sumber: Ar-Risalatul Kamaliyah fil Haqaiqil Ilahiyah, halaman 8).
Begitulah perjalanan intelektual Imam Ar-Razi, dari masa kecilnya hingga menjadi seorang ulama besar yang sangat produktif dalam menulis dan berkarya.