ULAMA DUNIA

Mengenal Ibnu Atsir Penyusun Kitab Sejarah Al Kamil Fi Tarikh

Profil Ulama | Mengenal Ibnu Atsir Penyusun Kitab Sejarah Al Kamil Fi Tarikh

Mengenal Ibnu Atsir Penyusun Kitab Sejarah Al Kamil Fit Tarikh

Dalam dunia historiografi Islam, Izzuddin Ibnu al-Atsir adalah salah satu sejarawan yang sangat berpengaruh.

Lahir pada tahun 1160 Masehi di Jazirah Ibnu Amr—sekarang terletak di perbatasan Turki dan Irak—beliau dikenal dengan julukan al-Jazari.

Sebagian besar kehidupannya dihabiskan di kota-kota besar seperti Mosul, Baghdad, dan Damaskus.

Izzuddin Ibnu al-Atsir meninggal dunia di Irak pada tahun 1233 Masehi, meninggalkan jejak yang mendalam dalam kajian sejarah Islam.

Sejak usia dini, al-Atsir telah menunjukkan minat yang besar dalam dunia intelektual, sebuah sikap yang mungkin dipengaruhi oleh keluarganya.

Kedua orang tuanya mendidik mereka dengan sangat baik, menghasilkan sejumlah ilmuwan terkemuka di keluarga mereka.

Saudaranya, Dhiyauddin, dikenal sebagai ahli dalam ilmu balaghah dengan karya terkenalnya, Al-Matsal al-Sa’ir fi Adab al-Katib wa al-Sya’ir.

Menurut Philip K. Hitti dalam bukunya History of the Arabs, al-Atsir adalah penulis produktif yang karyanya masih memiliki pengaruh besar hingga saat ini.

Karya Monmental

Karya monumental al-Atsir adalah Al-Kamil fii at-Tarikh (Buku Sejarah Lengkap).

Kitab ini menyajikan ringkasan dari karya sejarawan terkenal, at-Thabari.

Isi dalam Kitab Al Kamil berkaitan berbagai peristiwa sejarah Islam dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga tahun 1231.

Selain itu, al-Atsir juga menulis Usd al-Ghabah fi Ma’rifatis-Shahabah (Singa di Rerimbunan), sebuah karya yang terdiri dari tujuh jilid dan mengumpulkan biografi 750 sahabat Rasulullah SAW.

Philip K. Hitti menjelaskan bahwa al-Atsir, seperti kebanyakan sejarawan Muslim pada masa itu, mengikuti metode historiografi yang dipelopori oleh at-Thabari.

Mereka menyajikan peristiwa sejarah secara kronologis dan menyusunnya berdasarkan tahun Hijriyah.

Metode Penyusunan Kitab Al Kamil

Dalam penulisan sejarah, al-Atsir cenderung bergantung pada satu riwayat utama dan kemudian melengkapi informasi tersebut dengan referensi dari karya-karya sejarah lainnya seperti karya at-Thabari, Ibnu al-Kalbi, dan al-Mubbarid.

Jika diperlukan, ia juga mencari sumber tambahan dan sering kali mencatat peristiwa atau kejadian yang ia saksikan sendiri.

Kelebihan al-Atsir terletak pada kemampuannya dalam memilah dan mengkritisi sumber informasi.

Ia memberikan penilaian yang seimbang terhadap latar sejarah di berbagai kota dunia Islam.

Dalam Al-Kamil fii at-Tarikh, misalnya, al-Atsir mendeskripsikan secara mendetail transisi dari Dinasti Umayyah ke Dinasti Abbasiyah dengan gaya penulisan yang sederhana namun efektif, memudahkan pembaca untuk memahami peristiwa tersebut.

Namun, al-Atsir tidak sepenuhnya bebas dari sikap fanatisme terhadap penguasa tertentu, khususnya dari Dinasti Zanki yang memerintah kawasan Syam.

Dinasti Zanki, yang dikenal menghormati kaum intelektual, sering mendapat pujian dari al-Atsir.

Salah satu karya pentingnya, Tarikh al-Dawlah al-‘Arabiyah, menonjolkan penghormatannya terhadap Bani Zanki.

Sementara itu, al-Atsir cenderung mengkritik Sultan Shalahuddin al-Ayyubi, meskipun ia tidak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap ketokohan Saladin dalam perjuangan merebut kembali Baitul Makdis.

Dalam karyanya, al-Atsir menggambarkan Shalahuddin sebagai seorang pemimpin pemberani dengan kemampuan politik dan taktik perang yang mengesankan.

Philip K. Hitti menambahkan bahwa penulisan sejarah Perang Salib oleh al-Atsir merupakan salah satu kontribusi orisinalnya yang paling signifikan.

Sebagian besar karya al-Atsir, seperti banyak karya sejarah lainnya yang ditulis dalam bahasa asing, tidak dapat diakses oleh masyarakat Timur pada abad pertengahan.

Namun, di era modern, banyak karya-karya tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan menjadi referensi penting dalam studi sejarah Arab.

Berkhidmat pada Ilmu

Sejarah sering kali dianggap remeh oleh banyak kalangan, padahal pemahaman mendalam tentang peristiwa dan kejadian masa lalu dapat memberikan pelajaran berharga untuk memperbaiki masa depan.

Sejarah bisa menjadi pijakan untuk mencapai peradaban yang lebih baik, sebuah pandangan yang diyakini oleh Izzuddin al-Atsir.

Izzuddin al-Atsir, sejarawan terkemuka dari abad ke-12, mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu sejarah.

Dalam mukadimah karya terkenalnya, Al-Kamil fii at-Tarikh, al-Atsir mengungkapkan kecintaannya terhadap studi sejarah.

Ia menyatakan betapa senangnya ia menelaah buku-buku sejarah, dan bagaimana setiap buku memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda.

Al-Atsir mengamati bahwa beberapa buku sejarah mengurangi detail yang seharusnya diperluas, sementara yang lainnya mungkin memperpanjang cerita mengenai hal-hal yang kurang signifikan.

Ia juga mencatat bahwa pada zamannya, tulisan sejarah tentang masyarakat Barat oleh orang Timur masih sangat terbatas, begitu pula sebaliknya.

Dalam pandangannya, studi sejarah secara kronologis memerlukan waktu yang cukup lama.

Masalah-masalah ini memotivasi al-Atsir untuk menulis sebuah karya sejarah yang komprehensif namun tidak terlalu panjang.

Ia bertekad untuk menyusun ringkasan sejarah yang menyeluruh, menggabungkan informasi dari berbagai sumber, dan menyajikannya secara berurutan dari awal hingga zamannya sendiri.

Al-Atsir menjelaskan manfaat mempelajari sejarah dengan jelas.

Ia berpendapat bahwa generasi masa kini dapat memperoleh wawasan dan cerita autentik dari masa lalu yang dapat memberikan pelajaran penting.

Ia merasa prihatin melihat kelompok terpelajar yang malah menghina atau menafikkan nilai sejarah.

Padahal memahami sejarah dapat memperkaya pengetahuan dan memberikan pedoman dalam kehidupan.

Dengan dedikasinya yang mendalam terhadap ilmu sejarah, Izzuddin al-Atsir menunjukkan betapa pentingnya studi sejarah dalam memahami perjalanan umat manusia dan memajukan peradaban.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker