ULAMA NUSANTARA

Raden Haji Muhammad Akil Ulama Nusantara Dari Palembang

Profil Ulama | Raden Haji Muhammad Akil Ulama Nusantara Dari Palembang

Raden Haji Muhammad Akil Ulama Nusantara Dari Palembang

Raden Haji Muhammad Akil bin R. Amir Manteri cacar bin R. Abdurrahman Demang bin Pangeran Penghulu Abusamah bin Pangeran Penghulu Abdurrahman bin Pangeran Nato Dirajo Sepuh bin Pangeran Purbaya bin Sultan Muhammad Mansur bin Sunan Abdurrahman Candi Walang adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Palembang.

Beliau dikenal sebagai seorang pemuka masyarakat yang terpelajar serta aktif dalam berbagai organisasi sosial dan keagamaan.

Menurut pengamat sejarah Palembang, Kms. H. Andi Syarifuddin, RHM Akil lahir pada tahun 1864 di Palembang sebagai anak sulung dari delapan bersaudara.

Ibunya, Nyimas Ina binti Kms. H. Abu Hasan, merupakan seorang wanita terkemuka di kawasan 19 Ilir, Masjid Agung.

Nyimas Ina memiliki lima saudara perempuan, yakni:

  1. Nyimas Ina, yang menikah dengan R. Amir Manteri cacar (ibu dari RHM. Akil).
  2. Nyimas Cik (w.1916), yang menikah dengan Kms. Hamim.
  3. Nyimas Hj. Ucu (w.1914), yang menikah dengan Kms. H. Abdurrahman, dan melahirkan Kms. H. Umar (kakek penulis).
  4. Nyimas Solehah (w.1931), yang menikah dengan RM. Amir bin Sulaiman.
  5. Nyimas Mariyam (w.1934).

“RHM. Akil dan kakek saya, Kms. H. Umar, adalah sepupu karena ibu mereka bersaudara,” ujar Andi pada Minggu (9/9).

Sebagai seorang priyayi Palembang, RHM Akil—yang lebih dikenal dengan julukan Cek Aguscik—menerima pendidikan dari lingkungan Keraton dan Masjid Agung, belajar dari para alim ulama setempat.

Ia mempelajari berbagai kitab klasik seperti Tafsir Baidhawi, Jam’ul Fawaid, Bahrul Mazi, serta Tarekat Sammaniyah.

Selain itu, ia juga menuntut ilmu di sekolah umum formal, Onderwijzer Ind. School.

“Sejak usia muda, Cek Aguscik telah aktif dalam berbagai organisasi pergerakan dan perjuangan kemerdekaan,” tambah Andi.

Jabatan Yang Pernah Diemban

RHM Akil mengemban berbagai tugas dan jabatan penting, antara lain:

  • Manteri Polisi
  • Pakrul (pengacara/kehakiman)
  • Onderwijzer Ind. School
  • Tokoh Budayawan Palembang
  • Anggota Partai Insulinde 19 Ilir Palembang (1920)
  • Anggota Dewan Haminte Palembang (1926-1927)
  • Schoolopziener (1929)
  • Pendiri Studiefonds Batang Hari Sembilan (1929)
  • Anggota PSII Palembang
  • Pengurus Masjid Agung Palembang
  • Pendiri dan Ketua Priyaifonds Palembang pertama (1929-1930)

Pada 5 April 1929, RHM Akil bersama rekan-rekannya mendirikan Priyai Fonds Palembang, sebuah perkumpulan yang bergerak di bidang sosial dan kebudayaan.

Organisasi ini berfokus pada perawatan makam Raja-raja Palembang, pelestarian tradisi adat, pertunjukan amal, dan koperasi.

Istri Dan Anak

“Selama hidupnya, RHM Akil memiliki empat istri, yaitu RA. Cek Dep, Cek Banon, gadis Curup, dan RA. Ipa binti R. Ateh (19 Ilir),” ujar Andi.

Dari pernikahannya, RHM Akil dikaruniai sebelas anak, antara lain:

  • RA. Zaidah Nurkia (Cek Cik)
  • RA. Hasanal Adlin (Cek Manteri)
  • RM. Nawawi (Cek Nangcik)
  • RA. Halijah
  • RHA. Hasanal Arifin (Cek Dencik)
  • R. Abdullah Sani (Cek Ola)
  • RA. Hasanaltu Adnin
  • RA. Amina (Cek Nona)
  • RM. Bakhtiar

RHM Akil meninggal dunia pada malam Jumat, 17 Shafar 1358 H atau 7 April 1939 M, pukul 1.20 WIB, dalam usia 75 tahun.

Jenazahnya dimakamkan di Ungkonan Jambangan, zuriat Sunan Candi Walang, 24 Ilir Palembang.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker