ULAMA NUSANTARA

KH Abdul Rahman Ambo Dalle Ulama Pembaharu Dari Bugis

Hijrah ke Parepare

Pada tahun 1950, AGH KH Abdurrahman Ambo Dalle, yang saat itu berusia 50 tahun, memutuskan untuk hijrah ke Parepare, meninggalkan Mangkoso yang penuh dengan kenangan berharga.

Langkah ini merupakan bagian dari dedikasinya dalam menegakkan agama Islam melalui pendidikan.

Di Parepare, Gurutta Ambo Dalle membangun rumah dan menetap di kawasan Ujung Baru bersama keluarganya.

Pada tahun yang sama, pusat Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI) dipindahkan ke Parepare dan menempati gedung yang representatif di sebelah selatan Masjid Raya, hasil sumbangan dari Arung Mallusetasi.

Tidak lama setelah itu, sebuah perguruan didirikan di Jalan Andi Sinta, Ujung Baru Parepare, tepat di depan Masjid Al Irsyad dan bersebelahan dengan kediaman Gurutta.

Untuk mengakomodasi santri putra, Gurutta kemudian pindah ke Ujung Lare, yang terletak di lereng gunung.

Sementara itu, santri putri tetap berada di Ujung Baru.

Meskipun DDI di Mangkoso masih beroperasi seperti biasa, pengelolaannya dialihkan kepada KH Muhammad Amberi Said.

Parepare, secara geografis, merupakan lokasi strategis sebagai pusat kegiatan organisasi dan pendidikan.

Terletak di tepi pantai dengan pelabuhan alam yang sibuk, kota ini menerima kapal-kapal dari berbagai ukuran, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Kondisi ini sangat mendukung perkembangan DDI dalam menjalankan misi pengabdiannya.

Pembaharuan Organisasi

Untuk mengoptimalkan manajemen organisasi DDI, beberapa perubahan dilakukan.

Muktamar sebagai institusi tertinggi organisasi kini diadakan setiap dua tahun sekali.

Beberapa badan otonom dibentuk untuk memperluas jangkauan kegiatan DDI, antara lain: Fityanud Da’wah wal Irsyad (FIDI) yang fokus pada kepanduan dan kepemudaan, Fatayat Darud Da’wah wal Irsyad (FADI) untuk kaum wanita dan pemudi, serta Ummahatud Da’wah wal Irsyad (Ummmahat) bagi para ibu.

Dewan perguruan juga dibentuk untuk mengelola madrasah dan sekolah, termasuk dalam hal pengangkatan guru dan penyusunan kurikulum, dengan sistem pendidikan yang disesuaikan dengan kemajuan zaman.

Di tengah kesibukannya memimpin organisasi dan perguruan, AGH KH Abdurrahman Ambo Dalle tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang taat.

Bersama KH Fakih Usman dari Departemen Agama Pusat, beliau diberi amanah oleh pemerintah RI untuk membentuk dan mengembangkan Departemen Agama Provinsi Sulawesi.

Tugas ini dijalankan dengan penuh ketekunan dan kesabaran. KH Syukri Gazali diangkat sebagai Kepala Departemen Agama yang pertama, sementara Gurutta Ambo Dalle diangkat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama Kabupaten Parepare pada tahun 1954, menggantikan KH Zainuddin Daeng Mabunga yang dipindahkan ke Makassar.

Previous page 1 2 3 4 5 6 7 8 9Next page
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker